- 20 Januari 2025
NAHDLIYIN.COM, Jakarta – Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz, mengajak umat Islam untuk bermuhasabah (evaluasi diri) menjelang akhir tahun 2024 dan menyambut Tahun Baru 2025 dengan semangat mewujudkan masyarakat yang harmonis.
“Beberapa hari ke depan, kita akan memasuki tahun baru 2025. Dalam pandangan agama Islam, cara terbaik menyikapi pergantian tahun adalah dengan bermuhasabah, introspeksi, dan mengevaluasi diri,” ujarnya dalam sebuah podcast yang diunggah pada Senin (30/12/2024).
Dalam podcast bersama Tim LTN NU Jatim yang berlangsung di Ndalem Kesepuhan, Pesantren Tebuireng, Jombang, pada Kamis (28/12/2024), KH Abdul Hakim Mahfudz yang juga pengasuh ke-8 Pesantren Tebuireng sejak tahun 2020—mengutip firman Allah dalam Surah Al-Hasyr Ayat 18.
Ayat tersebut berbunyi: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
KH Abdul Hakim menjelaskan bahwa ayat tersebut mengingatkan umat Islam untuk senantiasa mengevaluasi diri sebagai bekal menuju kehidupan yang lebih baik.
“Tahun 2025 dan tahun-tahun berikutnya, mari kita bangun masyarakat yang harmonis, yaitu masyarakat yang dilandasi kecintaan, kasih sayang, kerukunan, dan persatuan,” tuturnya.
KH Abdul Hakim Mahfudz, yang akrab disapa Gus Kikin, mengingatkan pentingnya menjauhi keburukan dan menyambut masa depan dengan penuh optimisme, khususnya dalam menyongsong Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU) ke-99 pada 31 Januari 2025 dan memasuki Abad Kedua NU (2026–2126).
Putra pasangan KH Mahfudz Anwar (cucu KH Anwar Alwi dan Nyai Hj Khadijah) dan Nyai Hj Abidah Ma'shum (cucu KH Ma'shum Ali dan Nyai Hj Khoiriyah Hasyim) itu menyoroti bahwa bangsa Indonesia telah menutup tahun 2024 dengan sukses melalui pergantian kepemimpinan yang demokratis, mulai dari Presiden, Gubernur, hingga Bupati dan Wali Kota yang baru.
“Karena itu, mari kita tinggalkan keburukan, sambut Harlah NU dengan semangat, dan memasuki Abad Kedua NU dengan optimisme. NU harus terus menjadi perekat bangsa dan negara serta pelopor perdamaian dalam keberagaman,” ujar Kyai Kikin, yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Ekonomi PBNU sejak 2022.
Sebagai mantan Wakil Ketua PWNU Jawa Timur (2008–2022) sekaligus pendiri BBS Group (1997-sekarang), Kyai Kikin memberikan perhatian khusus kepada Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN). Ia berharap lembaga ini terus berkembang dengan memegang teguh prinsip “al-muhafadhah ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bi jadidil ashlah” (memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil kebiasaan baru yang lebih baik).
“Prinsip ini penting karena warga NU saat ini telah berkembang menjadi masyarakat kelas menengah, urban, dan banyak yang berpendidikan tinggi. Dengan prinsip ini, LTN NU Jatim dapat terus mempublikasikan karya ulama NU dan memasyarakatkan kebijakan jam’iyah NU melalui konten dan platform digital yang relevan di era modern,” pungkasnya.