Jum'at, 28 Maret 2025 22:39 WIB

PWNU Jatim Terima 1.500 Paket Sembako, Kolaborasi Epik untuk Jawa Timur yang Sejahtera


  • Senin, 10 Maret 2025 21:38 WIB

NAHDLIYIN.COM, Surabaya – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menerima bantuan 1.500 paket sembako dari Yayasan Bhakti Persatuan Surabaya untuk disalurkan kepada masyarakat kurang mampu. Momen penuh makna ini berlangsung di Kantor PWNU Jatim pada Senin (10/3/2025) dan menjadi bukti nyata solidaritas lintas komunitas dalam menghadapi tantangan ekonomi.

Didampingi Ketua Dewan Pembina Yayasan Bhakti Persatuan, Ali Markus, Ketua Umum Yayasan Bhakti Persatuan, Hermawan Santoso, menyerahkan bantuan tersebut langsung kepada Ketua PWNU Jatim, KH Kikin Abdul Hakim. Hermawan Santoso yang juga merupakan tokoh komunitas Tionghoa di Surabaya menegaskan bahwa NU memiliki jaringan kuat di Jawa Timur sehingga menjadi mitra strategis dalam menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Kunjungan ini adalah agenda tahunan kami ke PWNU Jatim. Dengan kondisi perekonomian yang sedang tidak baik dan banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK), kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat,” ujar Hermawan.

Ali Markus menambahkan bahwa silaturahmi dan bantuan yang diberikan berangkat dari niat tulus untuk menjalin kolaborasi dengan NU demi menciptakan Jawa Timur yang adem, damai, dan sejahtera.

Ketua PWNU Jatim, KH Kikin Abdul Hakim, menyampaikan rasa terima kasih atas kolaborasi yang telah terjalin antara Yayasan Bhakti Persatuan dan PWNU Jatim. Ia menekankan bahwa kebersamaan merupakan nilai utama yang diwariskan sejak zaman KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU.

“Kebersamaan ini harus terus dijaga agar Jatim tetap kondusif dan kehidupan masyarakat menjadi lebih nyaman,” ujar Kiai Kikin.

Selain itu, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PWNU Jatim, Prof. Dr. HM Turhan Yani, serta Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBPI) PWNU Jatim, KH Mas Kamil Thobroni, menegaskan pentingnya sinergi dalam membangun harmoni antara manusia dan alam.

“Lakpesdam fokus pada penguatan silaturahmi antarmanusia, sementara LPBPI menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam. Tanpa kolaborasi yang baik dengan alam, bencana akan sulit dihindari,” ungkap Prof. Turhan Yani dalam diskusi Ngaji Nusantara PWNU Jatim menjelang buka puasa bersama.

Ia juga menyoroti pentingnya konsep Fiqih Ekologis yang disesuaikan dengan kondisi geografis seperti wilayah pesisir atau pegunungan sebagai langkah preventif sebelum bencana terjadi.

Momentum ini menjadi simbol kuatnya persatuan dan gotong royong dalam menghadapi tantangan sosial dan lingkungan, sekaligus menegaskan bahwa Jawa Timur selalu siap bergerak maju dengan kolaborasi yang solid dan berkelanjutan.



ARTIKEL TERKAIT