Jum'at, 20 Juni 2025 02:06 WIB

Sekjen Liga Muslim Dunia Puji Peran Kemanusiaan NU di Level Internasional


  • Selasa, 03 Juni 2025 12:34 WIB

NAHDLIYIN.COM, Jakarta – Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (Rabithah al-Alam al-Islami/The Muslim World League/MWL), yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Ulama Senior Dunia Islam, H.E. Sheikh Dr. Muhammad bin Abdul Karim al-Issa, menyampaikan pujian dan apresiasi mendalam terhadap Nahdlatul Ulama (NU) atas peran dan kontribusinya dalam bidang kemanusiaan serta kiprahnya di panggung internasional.

Pujian tersebut disampaikan saat menerima kunjungan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), K.H. Yahya Cholil Staquf, di kantor pusat MWL di Riyadh, Arab Saudi, pada Senin (2/6/2025). Dalam pernyataannya sehari setelah pertemuan, Selasa (3/6/2025), Sheikh al-Issa menyatakan, “Kami sangat berbangga dengan keberadaan Nahdlatul Ulama dan mengapresiasi peran serta kiprahnya yang luar biasa besar bagi dunia internasional dan kemanusiaan.”

Sheikh al-Issa juga menekankan pentingnya kemitraan strategis antara MWL dan PBNU yang selama ini telah terjalin erat. Ia menyebut hubungan ini sebagai kemitraan bernilai tinggi dan sangat penting untuk masa depan umat Islam dan masyarakat dunia secara luas.

Salah satu wujud nyata dari kemitraan tersebut adalah suksesnya penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Religion of Twenty (R-20) di Bali pada November 2022, yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan G20. Forum tersebut dinilai sebagai tonggak penting dalam mempertemukan para tokoh agama dunia untuk membahas solusi atas tantangan global.

MWL berharap agar kolaborasi strategis dengan PBNU terus diperkuat dan diperluas melalui berbagai program dan agenda masa depan.

Menanggapi apresiasi tersebut, K.H. Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya, turut menyampaikan rasa terima kasih atas peran penting MWL dalam membangun perdamaian dunia dan memperjuangkan nilai-nilai Islam yang humanis. Ia juga menegaskan komitmen PBNU untuk terus memperdalam kerja sama dengan MWL.

“PBNU berharap agar dapat terus mengembangkan hubungan baik dan kemitraan strategis yang telah terjalin dengan MWL,” ujar Gus Yahya.

Lebih lanjut, Gus Yahya melaporkan bahwa hasil dari KTT R-20 di Bali telah dituangkan dalam sebuah buku yang diterbitkan dalam tiga bahasa: Inggris, Arab, dan Indonesia. Selain itu, PBNU juga melanjutkan misi dialog lintas agama dan perdamaian global dengan menyelenggarakan sejumlah forum lanjutan, seperti ASEAN IIDC pada Agustus 2023, R-20 ISORA pada November 2023, serta Konferensi Internasional Humanitarian Islam yang digelar di Jakarta pada November 2024.

Dalam kunjungan tersebut, Gus Yahya didampingi oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Dr. H. A. Ginanjar Sya’ban (Wakil Sekjen PBNU), H. Achmad Ghufron Siraj (Wakil Ketua Umum GP Ansor), serta perwakilan dari KBRI Riyadh, seperti Sugiri Suparwan (Wakil Kepala Perwakilan/DCM), Rendy Bagus Pranantyo (Sekretaris II), dan staf lainnya.

Pertemuan ini menandai langkah konkret dalam penguatan peran Islam rahmatan lil ‘alamin di panggung global, dengan NU dan MWL sebagai dua pilar penting dalam diplomasi keagamaan dunia.



ARTIKEL TERKAIT