- 06 Desember 2025
NAHDLIYIN.COM, Jakarta – Delegasi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok sejak 27 Oktober 2025. Dalam kunjungan tersebut, rombongan meninjau sejumlah sektor industri unggulan di Provinsi Gansu, mulai dari perkebunan mawar modern, pengolahan produk susu, hingga pabrik alat berat.
Wakil Ketua PWNU Jatim, Prof. Suparto Wijoyo, menyampaikan kekagumannya terhadap kemajuan industrialisasi di Negeri Tirai Bambu, khususnya di sektor pertanian modern.
“Salah satu yang menarik adalah modernisasi industri bunga mawar. Terlihat sederhana, tetapi sistemnya sangat maju. Ini menunjukkan kesungguhan yang lahir dari kesederhanaan,” ujar Prof. Suparto dalam keterangan tertulis di Surabaya, Rabu (29/10).
Delegasi PWNU Jatim yang turut serta dalam kunjungan ini antara lain Wakil Rais Syuriah KHA Matin Djawahir, Ketua Tanfidziyah KH Kikin Abdul Hakim, Prof. Suparto Wijoyo (Universitas Airlangga), dan Prof. Maskuri Bakri (Universitas Islam Malang).
Di Lan Zhou New Area Modern Agriculture Investment Group Co. Ltd., para delegasi meninjau proses budidaya mawar mulai dari penanaman hingga pengemasan. Produk dari perkebunan ini tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga diekspor ke Jepang dan Korea.
“Kesungguhan mereka tampak dari detail prosesnya. Semua melibatkan petani lokal, dan hasilnya mampu menembus pasar lintas negara,” tambah Suparto.
Sementara itu, KH Kikin Abdul Hakim menilai bahwa pengalaman Tiongkok dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia untuk memodernisasi sektor pertanian dan perkebunan.
“Kuncinya ada pada dukungan kebijakan dan kemudahan investasi. Potensi Indonesia besar, tinggal kemauan untuk serius seperti mereka,” ungkapnya.
Pada 28 Oktober, rombongan juga berkesempatan meninjau Gansu Chuanqi Ganwei Dairy Co., Ltd., perusahaan pengolahan susu bersertifikat halal yang mempekerjakan sekitar 1.800 pekerja. Setiap hari, perusahaan tersebut memproduksi rata-rata 2.400 ton susu yang diolah menjadi susu kemasan, keju, dan yoghurt untuk pasar domestik dan ekspor.
Menariknya, pabrik ini memiliki supervisor Muslim bernama Saleh, yang turut menyambut rombongan PWNU Jatim. Produk olahan susu dari perusahaan tersebut telah mengantongi sertifikasi halal nasional dan internasional, dan banyak diminati di negara-negara Islam Timur Tengah serta Afrika Utara, termasuk Mesir.
Delegasi PWNU Jatim menilai pentingnya peningkatan kerja sama Indonesia–Tiongkok dalam pengembangan industri halal agar memberikan manfaat ekonomi bagi kedua negara.
Selain itu, rombongan juga meninjau LS Group Co. Ltd., perusahaan alat berat eksplorasi minyak dan gas bumi yang berdiri sejak 1953 dan awalnya mendapat dukungan tenaga ahli Uni Soviet.
“Dari sini kita belajar bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk maju. Dengan kerja keras dan keseriusan, mereka mampu bertransformasi menjadi raksasa industri,” tutur KH Kikin Abdul Hakim.