Senin, 08 Desember 2025 06:51 WIB

PBNU Tegaskan Pendakwah Wajib Menjaga Akhlak dan Martabat Kemanusiaan


  • Rabu, 12 November 2025 14:38 WIB

NAHDLIYIN.COM, Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyesalkan tindakan dan perilaku pendakwah Elham Yahya Luqman, yang dinilai tidak mencerminkan akhlakul karimah serta bertentangan dengan prinsip ajaran Islam. PBNU menegaskan, perilaku yang merendahkan martabat manusia, terlebih terhadap anak-anak, merupakan pelanggaran serius terhadap nilai kemanusiaan dan esensi dakwah Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

“Tindakan tersebut menodai nilai-nilai dakwah yang seharusnya menghadirkan keteladanan melalui ucapan dan perbuatan,” ujar Ketua PBNU Alissa Wahid, Selasa (11/11/2025).

Menurut Alissa, Nahdlatul Ulama mewarisi amanah besar untuk membangun kemaslahatan umat dengan berpijak pada prinsip Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyyah. Karena itu, NU menolak keras segala praktik yang mencederai maqashid syariah terutama perlindungan terhadap kehormatan manusia (hifdz al-‘irdh), tanpa memandang usia, status, atau kedudukan sosial.

“Prinsip maqashid syariah inilah yang harus menjadi pegangan dan pertimbangan utama setiap pendakwah,” tegasnya.

PBNU juga menekankan, penghormatan tinggi kepada para kiai dan nyai didasarkan pada keulamaan, kearifan, dan keteladanan mereka sebagai pengasuh dan pengayom jamaah. Karena itu, setiap tokoh agama berkewajiban menjaga perilaku agar tetap menjadi uswatun hasanah bagi umat.

“Sejatinya, kiai, nyai, dan pendakwah adalah guru umat yang pantas digugu dan ditiru,” lanjut Alissa.

Sejalan dengan itu, PBNU mengajak seluruh elemen jamaah dan jam’iyah Nahdlatul Ulama untuk terus menciptakan ruang dakwah dan pendidikan yang aman, ramah, dan bermartabat bagi semua, terutama bagi anak-anak, santri, dan perempuan.

Sebagai wujud tanggung jawab kelembagaan, PBNU telah membentuk Satuan Tugas Penanggulangan Kekerasan di Pesantren (SAKA) yang aktif menanggulangi praktik kekerasan, pelecehan, serta penyimpangan lainnya di lingkungan pesantren NU.

“Pembentukan SAKA merupakan bentuk nyata komitmen PBNU menjaga marwah pesantren serta memastikan lingkungan dakwah dan pendidikan Islam tetap berlandaskan kasih sayang, akhlak mulia, dan perlindungan terhadap kemanusiaan,” jelas Alissa.

PBNU menegaskan kembali, tidak ada ruang bagi kekerasan, pelecehan, maupun penyalahgunaan otoritas dalam dakwah Islam.

“Dakwah harus menumbuhkan kemuliaan, bukan menistakan martabat manusia,”pungkasnya.



ARTIKEL TERKAIT