Selasa, 21 Januari 2025 01:37 WIB

Pedagang sebagai Profesi Mulia: Refleksi Islami tentang Etika dan Harmoni


  • Rabu, 04 Desember 2024 20:41 WIB

NAHDLIYIN.COM –  Dalam interaksi sehari-hari, sikap santun dan beradab menjadi cerminan dari keimanan yang kuat kepada Allah SWT. Islam mengajarkan bahwa sikap ini harus diterapkan tanpa memandang latar belakang, status, atau profesi orang lain. Larangan merendahkan seseorang berdasarkan pekerjaannya juga sangat ditekankan dalam ajaran Islam.

Syekh Zainuddin al-Malibari dalam Fathul Muin (hlm. 309) menjelaskan pandangan para ulama tentang profesi, termasuk pertanian, perdagangan, dan kerajinan. Ada pendapat bahwa pertanian adalah profesi terbaik karena kontribusinya yang langsung kepada kebutuhan dasar masyarakat. Sementara itu, perdagangan dianggap unggul oleh sebagian ulama, seperti Imam al-Mawardi dalam Al-Hawil Kabir (Jilid II), karena manfaatnya yang lebih luas dan relevansi bagi kebutuhan masyarakat umum.

Namun, lebih dari sekadar profesi mana yang lebih utama, adab dalam berinteraksi menjadi poin penting. Rasulullah SAW memberikan teladan melalui doanya kepada sahabat-sahabat yang berdagang, seperti Abdullah bin Ja'far, yang diharapkan selalu diberkahi dalam usahanya. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Khashaish al-Kubra karya Imam as-Suyuti, sikap hormat dan sopan Nabi menjadi inspirasi bagi interaksi kita dengan siapa pun, termasuk para pedagang.

Islam juga memuliakan pedagang yang jujur, sebagaimana sabda Nabi:

"Pedagang yang jujur dan amanah akan bersama para nabi, orang-orang benar, dan para syuhada." (HR. At-Tirmidzi).

Selain kejujuran, sifat murah hati dalam transaksi baik dari pedagang maupun pelanggan mencerminkan etika perdagangan yang adil. Rasulullah SAW bersabda:

"Semoga Allah merahmati seseorang yang bersikap murah hati ketika menjual, membeli, dan menagih haknya." (HR. Bukhari).

Dalam Islam, interaksi sosial, termasuk dengan pedagang, adalah bagian dari pengamalan adab. Oleh karena itu, menghargai profesi mereka dan menjaga hubungan berdasarkan prinsip saling menghormati adalah esensi dari ajaran Islam yang menekankan harmoni dan keadilan dalam bermasyarakat. Wallahu a'lam.



ARTIKEL TERKAIT