Senin, 19 Mei 2025 06:17 WIB

Menteri PPPA: Semangat Kartini Adalah Panggilan untuk Generasi Muda Berani Bermimpi


  • Senin, 21 April 2025 15:37 WIB

NAHDLIYIN.COM, Jakarta – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Choiri Fauzi mengatakan peringatan Hari Kartini merupakan momentum penting untuk menghormati perjuangan RA Kartini dan untuk terus menyalakan semangat kesetaraan dan pemberdayaan perempuan.

"Hari ini kita memperingati Hari Kartini, sebuah momen penting untuk menghormati perjuangan Raden Ajeng Kartini dan seluruh perempuan Indonesia yang telah menyalakan obor perubahan di negeri ini," kata Arifah Fauzi dalam acara "Seribu Profesi Perempuan dan Gen Z" di Jakarta, Senin, (21/04/2025) .

KemenPPPA bersama Kongres Wanita Indonesia (Kowani) memperingati Hari Kartini di Gedung Tenis Indoor Senayan, Jakarta, pada Senin, dengan menghadirkan para perempuan dari berbagai latar belakang dan peserta dari Generasi Z.

Pihaknya pun mengapresiasi Kowani atas inisiatifnya yang menyelenggarakan peringatan Hari Kartini bertema "Seribu Profesi Perempuan dan Gen Z" tersebut.

Menurut Arifah Fauzi, kegiatan tersebut menjadi wujud nyata semangat kolaborasi lintas organisasi dan lintas generasi yang memperlihatkan keberagaman peran perempuan Indonesia dalam membangun bangsa melalui berbagai bidang.

"Melalui forum ini semakin meneguhkan bahwa perjuangan Kartini terus hidup dalam langkah dan karya perempuan masa kini termasuk generasi muda yang penuh potensi dan harapan menuju Indonesia Emas 2045," katanya.

Dia mengatakan Kartini adalah simbol keberanian perempuan untuk berpikir kritis.

Menurut dia, di usianya yang muda, Kartini telah menyuarakan ketidakadilan terhadap perempuan dan bangsanya serta meyakini bahwa kemajuan bangsa tidak mungkin dicapai tanpa kemajuan perempuan.

"Ia (Kartini) membayangkan Indonesia yang lebih adil dimana perempuan bebas bermimpi, menempuh pendidikan dan menentukan nasibnya sendiri," kata Arifatul Choiri Fauzi.

Pemikiran dan kegelisahan Raden Ajeng Kartini tersebut ditulisnya dalam surat-surat kepada salah satu sahabatnya, Nyonya Abendanon, yang kemudian dihimpun dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang.

"Hari ini terang itu kita saksikan dalam sosok-sosok perempuan Indonesia sebagaimana tema kita pada hari ini, Seribu Profesi Perempuan dan Gen Z," kata dia.

Menteri PPPA Arifah Fauzi berharap peringatan Hari Kartini dapat menjadi inspirasi dan harapan bagi perempuan-perempuan Indonesia untuk berani melangkah, bersuara, dan memimpin bangsa Indonesia.

Sementara Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Nannie Hadi Tjahjanto mengatakan acara peringatan Hari Kartini ini untuk mewujudkan Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045.

"Mengusung tema besar 'Seribu Profesi Perempuan dan Gen Z', untuk mewujudkan Asta Cita menuju 100 tahun Kowani tahun 2028 dan Indonesia Emas tahun 2045," kata Nannie Hadi Tjahjanto.

Dia mengatakan acara ini juga menandai kekuatan lintas generasi, dari para senior hingga Gen Z yang bersatu dalam semangat berkolaborasi, saling menguatkan, dan saling menginspirasi sesama perempuan.

"Hari ini adalah hari yang penuh cahaya, saat kita bersama hadir dalam semangat Kartini, menegaskan kembali peran strategis perempuan Indonesia sebagai ibu bangsa yang merdeka dalam menyongsong masa depan bangsa yang gemilang," ujarnya.

Kegiatan puncak Hari Kartini 2025 ini diselenggarakan oleh Kowani bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Nannie Hadi Tjahjanto menyampaikan tema "Seribu Profesi Perempuan dan Gen Z" merujuk pada lebih dari 900 rumpun ilmu dan profesi di Indonesia, mulai dari dokter, insinyur, hingga konten kreator.

Angka seribu menurut dia, menjadi simbol bahwa peluang perempuan tak terbatas untuk menjalani setiap profesi, bahkan menciptakan profesi baru.

Nannie menambahkan pihaknya ingin melibatkan Generasi Z secara aktif karena Gen Z merupakan generasi digital, cerdas, kritis, dan adaptif terhadap perubahan global.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, Gen Z mencakup 28 persen populasi Indonesia atau sekitar 75 juta jiwa.

"Merekalah motor penggerak bangsa menuju masa depan. Kowani memandang mereka sebagai penerus estafet Kartini, dan karena itu, kami berkomitmen memberi ruang, pendampingan, dan pelatihan untuk mereka," kata Nannie Hadi Tjahjanto.



ARTIKEL TERKAIT