Senin, 19 Mei 2025 06:12 WIB

Bangun Kekuatan Kolektif, Menteri Arifah Dorong Perempuan Ambil Peran Strategis


  • Kamis, 08 Mei 2025 15:16 WIB

NAHDLIYIN.COM, Jakarta – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, mengajak organisasi perempuan untuk secara aktif bersinergi dengan pemerintah dalam mewujudkan pemberdayaan perempuan yang menyeluruh di berbagai sektor kehidupan.

“Peran Majelis Alumni Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) sangat strategis, bukan hanya sebagai penjaga semangat kaderisasi, tetapi juga sebagai motor penggerak bagi perempuan muda untuk terus belajar, bergerak, dan mengambil peran nyata dalam pembangunan bangsa,” ujarnya saat menghadiri Musyawarah Nasional Majelis Alumni IPPNU di Jakarta, Rabu (7/5/2025).

Dalam forum tersebut, Menteri Arifah menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan organisasi keagamaan perempuan memiliki peran vital dalam mempercepat tercapainya kesetaraan gender secara nyata, mulai dari lingkungan keluarga hingga tataran kebijakan publik.

“Sudah saatnya perempuan memiliki ruang yang adil dan setara untuk berkembang, berkontribusi, serta memainkan peran strategis dalam seluruh proses pembangunan. Perempuan telah menunjukkan kapasitas, kepemimpinan, dan ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan baik di rumah, masyarakat, maupun ruang pengambilan kebijakan,” lanjutnya.

Ketua Majelis Alumni IPPNU, Safira Machrusah, dalam kesempatan yang sama mengidentifikasi empat tantangan utama yang masih dihadapi perempuan dan perlu diatasi dengan langkah konkret.

Pertama, masih menguatnya budaya patriarki yang menciptakan ketimpangan antara laki-laki dan perempuan. Kedua, ketidaksetaraan dalam akses pendidikan. Ketiga, ketidakadilan dalam aspek sosial dan ekonomi. Dan keempat, rendahnya pemahaman hukum yang menyebabkan perempuan kurang menyadari hak-haknya.

“Munas perdana ini menjadi momentum penting untuk memperkuat solidaritas dan membangun aliansi gerakan perempuan yang berdaya, tumbuh, serta mampu menciptakan perubahan. Dengan kehadiran peserta dari 15 provinsi, forum ini akan membahas isu-isu strategis yang menyangkut kehidupan perempuan, karena peran mereka sangat menentukan dalam mencetak generasi masa depan yang berkualitas,” terang Safira.



ARTIKEL TERKAIT