Senin, 19 Mei 2025 06:48 WIB

PBNU dan Menag RI Sambut Paus Leo XIV, Harapan Baru untuk Dunia yang Damai


  • Jum'at, 09 Mei 2025 21:54 WIB

NAHDLIYIN.COM, Jakarta – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Paus Leo XIV (Cardinal Robert Francis Prevost) sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia.

“Kita senang dan mengucapkan selamat kepada seluruh umat Katolik atas terpilihnya pemimpin Gereja Vatikan, Gereja Katolik sedunia,” ujar Gus Ulil, sapaan akrabnya, seperti dikutip dari NU Online, Jumat (9/5/2025).

Gus Ulil menyebut, warga Nahdlatul Ulama turut bersuka cita bersama umat Katolik di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ia menilai terpilihnya Paus Leo XIV sebagai momen penting bagi perdamaian dan harapan baru dalam menghadapi tantangan global.

“Kami sebagai bagian dari PBNU turut bergembira bersama umat Katolik di seluruh dunia. Terutama di Indonesia, kami menyambut baik hadirnya pemimpin baru, Paus Leo XIV,” lanjut Gus Ulil.

Ia menekankan bahwa dunia saat ini sedang berada dalam masa penuh ketidakpastian. Dalam situasi seperti ini, Gus Ulil berharap agama dapat hadir sebagai suluh penerang bagi umat manusia, dan Paus sebagai simbol moral dunia mampu memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas, dan kedamaian.

“Agama punya tantangan besar hari ini. Kita berharap Paus Leo XIV dapat menerangi situasi dunia yang tidak menentu dan membawa pesan damai serta kehangatan spiritual ke seluruh penjuru dunia,” ujarnya.

Menurutnya, kondisi global yang penuh gejolak membuat banyak orang kehilangan arah hingga terseret ke dalam ideologi ekstrem yang berpotensi memecah belah umat manusia.

“Ideologi ekstrem sangat berbahaya. Ia merusak harmoni, mencabik persaudaraan, dan mengancam koeksistensi damai antargolongan. Agama, dalam hal ini, harus menjadi jalan keluar dan pelita peradaban,” pungkas Gus Ulil.

Menag: Paus Leo XIV Lanjutkan Jejak Perdamaian
Ucapan selamat juga datang dari Menteri Agama RI, Prof. Nasaruddin Umar. Ia menyampaikan apresiasinya terhadap terpilihnya Paus Leo XIV dan menilai pesan damai dalam pidato perdana sang Paus sebagai suara universal yang patut digaungkan bersama.

“Selamat atas terpilihnya Paus Leo XIV sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik dunia. Pesan damainya adalah harapan untuk masa depan dunia yang lebih tenteram,” ujar Menag Nasar dalam keterangan resminya di Jakarta.

Menag juga menaruh harapan besar bahwa komitmen Paus terhadap nilai-nilai kemanusiaan, kelestarian alam, dan keadilan sosial akan terus berlanjut seperti pada masa Paus Fransiskus, termasuk semangat persaudaraan lintas agama yang tertuang dalam Deklarasi Istiqlal.

“Kami berharap komitmen Paus terhadap dunia yang humanis, alam yang lestari, dan kohesi sosial yang kuat akan terus terjaga dalam kepemimpinannya,” ucapnya.

Paus Leo XIV dan Indonesia Jejak yang Tak Terlupakan
Sebagai catatan historis, Paus Leo XIV memiliki kedekatan khusus dengan Indonesia. Pada tahun 2003, saat masih menjabat sebagai Prior General Ordo Agustinus (OSA), beliau pernah mengunjungi Sorong dan Jayapura, Papua. Dalam kunjungan itu, ia berdialog langsung dengan umat, mendengarkan keluhan mereka, serta memberikan dorongan moral bagi para pelayan gereja.

Kunjungan itu membekas, dan kini, Indonesia menyambutnya kembali, kali ini sebagai pemimpin Gereja Katolik dunia, dengan harapan besar bahwa semangat cinta kasih dan perdamaian akan semakin menguat di antara umat beragama di Tanah Air dan seluruh dunia.



ARTIKEL TERKAIT