Kamis, 04 Desember 2025 18:21 WIB

Gus Yahya Bongkar Deretan Ancaman Misterius ke Pengurus PBNU: Tekanan dari Segala Arah


  • Kamis, 04 Desember 2025 16:18 WIB

NAHDLIYIN.COM, Jakarta – Suasana haru dan ketegangan menyelimuti kantor PBNU ketika Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, angkat bicara soal maraknya ancaman yang diterima para pengurus organisasi Islam terbesar di Indonesia itu. Bukan hanya menyerang tokoh-tokoh yang sering tampil di publik, ancaman itu kini merembet hingga ke pengurus tingkat bawah.

“Bukan cuma Pak Ulil yang mendapatkan ancaman. Orang yang tampangnya pernah kelihatan di media ini, ya semuanya mendapatkan ancaman-ancaman,” ujar Gus Yahya, Rabu (3/12/2025).

Menurutnya, ancaman itu hadir dalam berbagai bentuk: telepon gelap yang tak pernah berhenti, pesan berantai melalui WhatsApp, hingga intimidasi langsung. Mirisnya, serangan psikologis itu kini turut menyasar pengurus wilayah (PWNU) hingga cabang (PCNU).

“Bahkan pengurus-pengurus di tingkatan terbawah… PWNU, PCNU… juga dihubungi dengan tekanan-tekanan tertentu,” sambungnya.

Gus Yahya menilai pola ancaman yang terus berulang ini menunjukkan adanya gerakan terkoordinasi yang bergerak jauh dari nilai-nilai akhlak yang dijunjung tinggi Nahdlatul Ulama. Ia menduga ada pihak-pihak yang mencoba memaksakan kehendak dengan cara-cara yang tidak etis.

“Ini menunjukkan ada cara yang sudah jauh di luar akhlak Nahdlatul Ulama, sekadar untuk memaksakan kepentingan saja,” tegasnya.

Sebelumnya, Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla secara terbuka mengungkapkan bahwa dirinya juga menjadi sasaran teror. Dalam pernyataannya melalui platform X, Ulil menyebut ada kelompok yang secara tak masuk akal menuduh dirinya bertanggung jawab atas bencana banjir di Sumatera.

“Sudah empat hari ini saya diteror melalui telepon, WA, bahkan kiriman paket ke rumah. Saya dianggap bertanggung jawab atas banjir di Sumatera,” tulis Ulil.

Pengakuan Ulil semakin memperkuat bahwa ancaman yang diterima para pengurus PBNU bukan insiden sporadis, tetapi sebuah pola tekanan yang sistematis.

Situasi ini menjadi alarm serius bagi PBNU dan publik luas. Di tengah dinamika organisasi dan tekanan dari berbagai pihak, para pengurus NU diharapkan tetap tenang, teguh, dan menjunjung nilai-nilai luhur yang diwariskan para masyayikh.
 



ARTIKEL TERKAIT