- 06 Desember 2025
NAHDLIYIN.COM, Jakarta – Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan respons resmi atas undangan silaturahim dari Pesantren Tebuireng yang dijadwalkan pada Sabtu (6/12/2025). Melalui surat bernomor 4802/PB.02/B.I.01.71/99/12/2025, Syuriyah menyampaikan apresiasi sekaligus permohonan penjadwalan ulang agenda pertemuan Mustasyar bersama Rais Aam PBNU.
Surat balasan tersebut ditandatangani oleh Wakil Rais Aam KH Anwar Iskandar dan Katib Syuriyah KH Ahmad Tajul Mafaakhir, ditujukan kepada KH Umar Wahid (Gus Umar) selaku sohibul hajat di Pesantren Tebuireng. Respons ini dikirim setelah undangan resmi Tebuireng bernomor 2312/I/HM/0001/PENG/XII/2025 diterima pada Rabu malam, 3 Desember 2025.
Dalam suratnya, Syuriyah menyampaikan penghargaan kepada Tebuireng atas perhatian terhadap kondisi internal NU.
"Atas nama Pengurus Besar Syuriyah, perkenankan kami menghaturkan ucapan terima kasih yang tulus atas perhatian panjenengan untuk turut memikirkan kemaslahatan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama di tengah dinamika yang sedang berlangsung saat ini," tulisnya.
Syuriyah mengakui upaya Tebuireng sebagai bentuk kepedulian dalam menjaga suasana dan merawat kemaslahatan jam’iyyah di tengah dinamika PBNU.
Syuriyah menegaskan bahwa pihaknya tidak dapat menghadiri undangan pada 6 Desember pukul 10.00–12.00 WIB, karena PBNU telah lebih dahulu menetapkan agenda Rapat Pleno PBNU yang akan berlangsung pada 9–10 Desember 2025. Undangan rapat pleno tersebut telah dikirim ke seluruh unsur PBNU sejak 2 Desember, satu hari sebelum undangan Tebuireng diterima.
"Maka dengan segala hormat kami mohon agar panjenengan dapat melakukan penjadwalan ulang agenda silaturahim tersebut," tulis Syuriyah.
Syuriyah juga meminta agar penjadwalan ulang disesuaikan dengan kelonggaran waktu Rais Aam dan para Mustasyar, serta mempertimbangkan dinamika internal PBNU yang sedang bergulir.
Surat balasan itu ditembuskan kepada Rais Aam PBNU, seluruh Mustasyar sesuai daftar undangan, Pengurus Besar Harian Syuriyah, dan KH Abdul Hakim Mahfudz sebagai Pengasuh Pesantren Tebuireng.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) memastikan akan hadir dalam sesi silaturahim yang dijadwalkan khusus untuk Ketua Umum pada pukul 13.00–15.00 WIB di Tebuireng.
"Saya ini kan dipanggil oleh Mustasyar yang diprakarsai oleh kiai sepuh. Saya pasti hadir, karena saya siap menghadap siapa saja untuk memberikan klarifikasi atas masalah yang terjadi ini," ujarnya kepada NU Online, Kamis (5/12/2025).
Respons Syuriyah dan komitmen kehadiran Ketua Umum PBNU menunjukkan bahwa ruang komunikasi antarunsur PBNU tetap terbuka. Silaturahim yang diinisiasi Tebuireng dipandang sebagai langkah penting dalam merawat kesejukan di tengah dinamika organisasi, sekaligus menjaga marwah NU sebagai perekat umat dan bangsa.