Sabtu, 06 Desember 2025 23:37 WIB

KH Said Aqil Siroj Usul PBNU Kembalikan Konsesi Tambang kepada Pemerintah


  • Sabtu, 06 Desember 2025 16:45 WIB

NAHDLIYIN.COM,  Jombang – Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyampaikan sikap terbarunya terkait polemik konsesi tambang yang diberikan pemerintah kepada PBNU. Dalam pertemuan silaturahim para kiai di Pesantren Tebuireng, Jombang, Sabtu (6/12/2025), Kiai Said secara tegas mengusulkan agar konsesi tersebut dikembalikan kepada pemerintah demi menghindari mudarat yang semakin nyata bagi organisasi.

Pandangan yang Berubah Berdasarkan Evaluasi

Kiai Said menjelaskan bahwa sejak awal ia memandang kebijakan pemberian konsesi tambang sebagai bentuk penghargaan negara kepada NU, sekaligus peluang untuk memperkuat kemandirian ekonomi jam’iyah. Selama dikelola dengan profesional dan berorientasi manfaat, kebijakan itu dinilai wajar.

Namun setelah melihat perkembangan dalam beberapa bulan terakhir, ia menilai bahwa kenyataannya justru lebih banyak membawa kerugian daripada manfaat. Polemik internal, perdebatan tata kelola, hingga kegaduhan berkepanjangan di ruang publik telah membuka ruang konflik yang merugikan martabat NU.

"Saya sejak awal menghormati inisiatif pemerintah. Itu bentuk penghargaan yang baik. Tetapi melihat apa yang terjadi belakangan ini, konflik semakin melebar, dan itu membawa madharat yang lebih besar daripada manfaatnya. Maka jalan terbaik adalah mengembalikannya kepada pemerintah,” ujar Kiai Said di hadapan para kiai dan santri.

Menjaga Marwah NU dari Konflik dan Polarisasi

Menurutnya, NU sebagai Jam’iyah Diniyah Ijtima’iyah mengemban mandat spiritual dan sosial yang sangat besar. Karena itu, NU harus menghindari aktivitas yang berpotensi:

Menimbulkan konflik internal dan polarisasi kader, mengganggu marwah dan independensi organisasi, memunculkan persepsi negatif publik, menyeret NU ke dalam bisnis berisiko tinggi dan mengaburkan prioritas NU dalam pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan umat

"NU ini rumah besar umat. Jangan sampai terseret pada urusan yang membawa kegaduhan dan menjauhkan kita dari khittah pendirian. Kalau sebuah urusan membawa lebih banyak mudarat, maka tinggalkan,” tegasnya.

NU Tidak Bergantung pada Tambang

Kiai Said menegaskan bahwa kemajuan jam’iyah dan warga NU tidak bergantung pada proyek tambang. Ia mendorong agar NU kembali fokus pada penguatan pesantren, ekonomi umat, beasiswa, layanan kesehatan, dan digitalisasi pelayanan publik.

"Keberkahan NU itu dari ketulusan, amanah, dan keilmuan. Bukan dari proyek tambang. Kita bisa maju tanpa itu semua asal tata kelola dan pelayanan kepada umat diperkuat," tuturnya.

Pernyataan Kiai Said menambah bobot pandangan para kiai sepuh yang mendorong penyelesaian polemik tambang secara lebih bijak dan mengutamakan kemaslahatan jam’iyah.



ARTIKEL TERKAIT