Selasa, 21 Januari 2025 02:03 WIB

Gus Mus: Pesantren adalah Pusat Pembentukan Akhlak dan Moral Luhur


  • Rabu, 08 Januari 2025 18:59 WIB

NAHDLIYIN.COM, Cilacap – Musasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Mustofa Bisri, menegaskan bahwa pesantren bukan hanya sekadar lembaga pendidikan formal, tetapi juga pusat pembentukan akhlak mulia dan moral luhur. Menurutnya, pesantren memiliki peran sentral dalam membangun karakter dan spiritualitas generasi muda, sekaligus menjadi benteng dalam menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

Ulama yang akrab disapa Gus Mus menggarisbawahi pentingnya peran pesantren dalam menghadapi tantangan zaman. Ia menyatakan bahwa pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama dan umum, tetapi juga menanamkan nilai-nilai etika, toleransi, dan cinta tanah air. 

Hal tersebut disampaikan oleh Gus Mus ini dalam acara Peringatan Satu Abad Pondok Pesantren Al-Ihya 'Ulumaddin di Kesugihan, Cilacap, yang digelar dengan khidmat pada Ahad (29/12/2024).

“Kabeh teng pondok pesantren niku yang diutamakan adalah akhlak. Jadi ono santri ora pati pinter ora jadi Kiai ora masalah, Indonesia ndak rugi sama sekali. Tapi nek ono wong pinter-pinter tapi gak berakhlak niku ciloko,” tuturnya.

Gus Mus juga menjelaskan bahwa pendidikan pesantren lebih menekankan tarbiyah (pembentukan karakter) dibandingkan hanya sekadar taklim (transfer ilmu).

“Pesantren tidak hanya taklim, tapi intinya justru tarbiyah,” tambahnya.

Gus Mus juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung pesantren dalam menjalankan fungsinya sebagai pusat pembelajaran yang tidak hanya mencetak manusia cerdas, tetapi juga manusia yang berbudi pekerti luhur. 

Tidak hanya itu, pesantren, menurut Gus Mus, berperan mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan berbudi pekerti luhur. “Pesantren tidak mencetak Kiai, tapi mencetak manusia-manusia yang berbudi,” tegas beliau. 

Gus Mus juga mengapresiasi nilai-nilai pesantren seperti kesederhanaan, gotong royong, dan saling menghormati yang telah membentuk karakter masyarakat, khususnya di pedesaan. Selain itu, kemandirian yang menjadi ciri khas pesantren diharapkan tetap terjaga.  

“Ciri khas pesantren itu banyak, antara lain kemandirian. Ini harus tetap dijaga,” kata Gus Mus.

Di akhir ceramahnya, Gus Mus menyampaikan doa dan harapan agar Pondok Pesantren Al Ihya ‘Ulumaddin terus berperan aktif dalam mencetak generasi muda yang berkualitas dan berakhlak mulia.  

“Mugi-mugi Pesantren Al Ihya meniko tetap berkah manfaat istiqomah Kiai-Kiane, Ustad-Ustad, Ustadzah-Ustadzah e paringi kegiatan lahir batin saget momong santri,” pungkasnya.



ARTIKEL TERKAIT