Minggu, 07 Desember 2025 14:12 WIB

KH Abdul Muthi dan Ahmad Kafi Nakhodai PCNU Kota Tangerang Masa Khidmat 2025-2030


  • Sabtu, 08 November 2025 23:54 WIB

NAHDLIYIN.COM, Kota Tangerang –  Konferensi Cabang ke-VI Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tangerang menetapkan KH Abdul Mu’thi menjadi Rais Syuriyah masa khidmat 2025 – 2030. Hal itu diputuskan melalui sidang Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) atas rekomendasi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kota Tangerang di Pondok Pesantren Roudlotussalaam, Cimone, Sabtu (8/11/2025). 

“Setelah bermusyawarah, kami bersepakat, bahwa Rais Syuriyah PCNU Kota Tangerang masa khidmat 2025 – 2030 adalah Abah Utin atau KH. Abdul Mu’thi,” ungkap KH Burhanudin, salah satu anggota Ahwa dalam Sidang Konferensi.

Lebih lanjut, Kiai Burhan mengungkapkan, bahwa Abah Utin merupakan figur yang istiqomah dalam merawat umat. Selain sebagai guru yang istiqomah mengajar ilmu agama, Abah Utin figur yang sangat sayang kepada generasi muda. Atas dedikasi itulah Abah Utin sosok yang tepat menjabat Rais Syuriyah.

“Beliau sosok yang istiqomah, memberikan tauladan kepada kita,” tandasnya.

Kendati begitu, Abah Utin menyatakan bersedia saat pimpinan sidang mengkonfirmasi kesediaan Rais dihadapan peserta Konferensi. Disambut oleh dukungan riuh peserta sidang yang mengusulkan Ahlul Halli wal Aqdi.

“Dengan mengucap bissmillah, saya bersedia menjadi Rais Syuriyah,” ucap singkat Abah Utin.

Diketahui, KH. Abdul Mu’thi mendapatkan 11 suara usulan MWCNU dalam penetapan anggota Ahwa. Ditemani oleh anggota Ahwa lain, seperti KH Burhanudin yang mendapatkan 9 suara, KH Mulyadi Ya’kub 8 suara, KH Saeful Bahri 8 suara dan KH Sofyan Rosada 5 suara.

Selain itu, dalam Konferensi VI PCNU Kota Tangerang ini menetapkan H Ahmad Kafi sebagai ketua Tanfidziyah masa khidmat 2025 – 2030. Ia mendapatkan 9 suara dari jumlah 12 Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) saat penjaringan bakal calon. 

Ahmad Kafi unggul dari calon lain yakni H. Dedi Mahfudin yang hanya memperoleh 3 suara dukungan MWCNU. Sebagaimana kesepakatan forum tata tertib persidangan, H. Dedi tidak bisa melanjutkan langkah selanjutnya untuk menjadi Calon Ketua Tanfidziyah. Yang secara otomatis, Ahmad Kafi memperoleh suara unggul dan kemudian mendapatkan persetujuan secara tertulis dari Rais Syuriyah Terpilih.

“Maka dengan ini, sebagaimana kesepakatan forum persidangan, Ahmad Kafi menjadi calon tunggal dalam Konferensi Cabang VI PCNU Kota Tangerang,” terang KH. Ahmad Bujaeremi sebagai pimpinan sidang.

“Setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari Rais Syuriyah, dengan ini ditetapkan, bahwa Ahmad Kafi menjadi Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Tangerang masa khidmat 2025 – 2030,” tandas Pimpinan Sidang.

Perkuat Internalisasi, Membangun Khidmah untuk Umat
Ketua Tanfidziyah terpilih PCNU Kota Tangerang Ahmad Kafi menyatakan, bahwa saat ini yang menjadi fokus utamanya adalah memperkuat internal. Mengokohkan ukhuwah, bersama-sama untuk memberikan manfaat untuk Nahdliyin di Kota Tangerang. Sebab, persatuan lebih penting dari sebuah jabatan.

“Mari kita bersama-sama bergerak serempak, serentak, sudah lupakan masa lalu, mari kita saling menguatkan satu sama lain. Setelah selesai konferensi kita bersatu kembali, sekalipun ada dinamika di organisasi, itu hal yang lumrah dan wajar,” ungkap Ahmad Kafi.

Ia menyoroti dinamika dalam konferensi yang tidak perlu dibawa secara serius. Karena menurut dia, yang lebih penting adalah menyodorkan energi untuk memberikan manfaat kepada orang lain. Tanpa memandang kubu manapun, tanpa memandang barisan manapun.

“Sudah, konferensi telah selesai, sekarang mari kita bersatu, bersama-sama fokus mengurusi umat, lebih baik energi kita fokuskan dengan tindakan yang lebih kongkrit dan nyata,” ajak pria yang pernah menjadi Aktifis PMII Jogja ini.

Ahmad Kafi berkomitmen, dalam kepengurusan yang baru akan mengakomodir semua kader NU yang memiliki niat tulus dalam berkhidmah. Siapapun akan dirangkul dan diajak bersama-sama untuk membangun khidmah. Namun, dengan catatan kader NU yang memiliki dedikasi, kapasitas, dan kapabilitas dalam mencurahkan buah pikirannya dalam melayani umat.
“Ini bukan soal siapapun yang menjadi pemimpin, tapi inilah NU, semua kader dipanggil, semua berhak untuk berkhidmat, tapi ingat, luruskan niat dengan hati yang tulus,” tandasnya.



ARTIKEL TERKAIT