- 08 November 2025
NAHDLIYIN.COM, Sumenep – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sumenep menggelar Rembuk Nahdliyin Sumenep, Ahad (2/11/2025), di aula kantor PCNU setempat. Forum ini mempertemukan beragam unsur Nahdliyin, mulai dari tokoh politik, birokrat, pelaku usaha, akademisi, aktivis, hingga kalangan pesantren untuk menyatukan pandangan dan menyuarakan aspirasi warga NU terhadap berbagai persoalan sosial dan keummatan.
Kegiatan tersebut menjadi wadah strategis untuk menampung aspirasi warga NU sekaligus merumuskan rekomendasi nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Sumenep.
Wakil Ketua PCNU Sumenep, KH Abdul Wasid, yang bertindak sebagai fasilitator, menegaskan pentingnya forum ini sebagai ruang dialog terbuka bagi seluruh lapisan Nahdliyin.
“Rembuk Nahdliyin ini kami maksudkan sebagai ruang partisipatif bagi warga untuk menyampaikan aspirasi terkait isu keagamaan, sosial, pendidikan, dan lainnya. Semoga forum ini membawa manfaat dan keberkahan bagi kita semua,” ujarnya.
Selain melalui diskusi, panitia juga menyebarkan kuisioner untuk memperluas jangkauan partisipasi masyarakat. Langkah ini diambil agar hasil rembuk benar-benar representatif terhadap pandangan Nahdliyin dari berbagai wilayah di Kabupaten Sumenep.
“Kalau hanya forum tatap muka, tentu belum bisa menggambarkan keseluruhan pandangan warga. Karena itu, kuisioner kami sebarkan agar hasilnya lebih objektif dan menyeluruh,” tambahnya.
Dari hasil kuisioner yang melibatkan 229 responden dari berbagai kecamatan, muncul sejumlah isu strategis yang menjadi perhatian warga NU. Responden terbanyak berasal dari wilayah kota Sumenep, disusul Kecamatan Batang-Batang, Gapura, Lenteng, dan Pragaan.
Data menunjukkan bahwa isu ekonomi dan kesejahteraan menjadi prioritas utama (37 persen), disusul bidang pendidikan dan pesantren (14 persen), kesehatan dan sosial (11 persen), digitalisasi dan media sosial (10 persen), serta lingkungan dan kelautan (8 persen). Sementara bidang budaya, keagamaan, dan politik lokal masing-masing menempati sekitar 7 persen perhatian responden.
Ketua LPTNU Sumenep, Ahmad Shiddiq, menilai forum seperti ini penting untuk memastikan arah gerak NU tetap berpijak pada kebutuhan nyata masyarakat.
“Rembuk Nahdliyin ini menjadi momentum bagi seluruh elemen NU untuk bersama-sama merumuskan langkah nyata agar peran NU semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, PCNU Sumenep berharap Rembuk Nahdliyin dapat menjadi model gerakan solutif bagi PCNU, MWCNU, dan PRNU di masa mendatang, terutama dalam merumuskan arah kebijakan organisasi yang berbasis pada kebutuhan riil warga di tingkat akar rumput.