- 27 November 2025
NAHDLIYIN.COM, Surabaya – Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) akan menggelar istighotsah kubro dan Shalat Hajat di Surabaya sebagai ikhtiar spiritual untuk mendoakan Nahdlatul Ulama (NU), bangsa, dan negara. Kegiatan ini menjadi agenda rutin yang diikuti para kiai, santri, serta masyarakat.
Ketua Umum JKSN, KH Asep Saifuddin Chalim, menyampaikan bahwa istighotsah kubro ini akan dilaksanakan setidaknya sebulan sekali sebagai bentuk doa bersama untuk keteduhan NU dan penguatan kepemimpinan jam’iyah.
“Insya Allah acara istighotsah kubro dan Shalat Hajat ini kami istiqomahkan. Kita mendoakan bangsa, negara, dan NU agar semakin baik arah dan kepemimpinannya,” ujar Pengasuh Pesantren Amanatul Ummah tersebut.
Kiai Asep menegaskan bahwa NU harus terus memperkuat orientasi dasarnya sebagai jam’iyah diniyah ijtima’iyah yang mengayomi umat.
“Kita doakan NU segera berbenah. Para pengurus harus kembali tulus mengawal Islam rahmatan lil alamin dan meningkatkan kesejahteraan umat,” katanya.
Selain mendoakan NU, istighotsah kubro ini juga dipersembahkan untuk para pemimpin nasional maupun daerah agar tetap amanah dan istiqomah.
“Saya yakin Pak Prabowo sungguh-sungguh berupaya mewujudkan cita-cita luhur kemerdekaan. Kita doakan beliau istiqomah,” ujar Kiai Asep.
Ia turut mendoakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra, Bupati Serang, serta para menteri yang memiliki kedekatan dengan lembaga pendidikan di bawah Pesantren Amanatul Ummah.
Kiai Asep juga menyoroti tantangan sosial seperti pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol).
“Pinjol dan judol memeras masyarakat kecil. Ini harus diperangi melalui dakwah, pendidikan, dan advokasi,” tegasnya.
Ia menutup dengan menegaskan bahwa istighotsah kubro bukan sekadar doa, melainkan ruang penyatu umat untuk memperkuat komitmen keumatan.
“Kami mengajak semua yang tulus berdoa dan berikhtiar demi terwujudnya kesejahteraan dan tegaknya keadilan,” ujarnya.
Di tengah dinamika internal PBNU, kegiatan ini diharapkan menjadi penyejuk suasana serta penguat spiritual warga NU agar tetap rukun dan menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan.