Kamis, 27 November 2025 19:44 WIB

PWNU NTT dan DKI Jakarta Minta Persoalan PBNU Diselesaikan dengan Jalan Musyawarah


  • Kamis, 27 November 2025 17:22 WIB

NAHDLIYIN.COM, Jakarta –  Seruan islah dan penyelesaian melalui musyawarah kembali menguat dari sejumlah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) di tengah dinamika internal yang sedang melanda Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Dorongan ini datang dari para kiai wilayah yang berharap agar NU kembali tenang, rapi, dan mampu menjalankan agenda keorganisasian sebagaimana mestinya.

Dalam pertemuan di Lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (26/11/2025), Rais Syuriyah PWNU Nusa Tenggara Timur (NTT) KH Ali Rosyidi Kasbollah menegaskan bahwa jalan terbaik untuk meredakan persoalan adalah kembali kepada tradisi luhur NU, tabayun dan musyawarah.

“Islah ini bagian dari tradisi NU. Kita selesaikan persoalan melalui tabayun, musyawarah. Insyaallah, dengan doa para rais syuriyah dan tanfidziyah yang hadir di PBNU, masalah ini bisa selesai secepat mungkin dan dengan cara yang baik,” ujar Kiai Ali Rosyidi.

Ia mengingatkan bahwa para pimpinan wilayah yang hadir berharap agar penyelesaian dapat dicapai segera tanpa menghambat jalannya roda organisasi.

“Yang terpenting, kinerja PBNU tetap berjalan sebagaimana mestinya,” tambahnya.

Senada dengan itu, Rais Syuriyah PWNU DKI Jakarta KH Muhyidin Ishaq menekankan bahwa keberhasilan pelaksanaan Muktamar sangat bergantung pada tercapainya rekonsiliasi.

“Tanpa islah, agenda besar seperti Muktamar dikhawatirkan tidak dapat berjalan baik. Teman-teman wilayah se-Indonesia berharap ada kelonggaran hati dari kedua pihak, baik Rais Aam maupun Ketua Umum,” ujarnya.

Kiai Muhyidin juga mengingatkan bahwa sejarah NU pernah mencatat penundaan konferensi wilayah hingga belasan tahun karena masalah internal. Ia khawatir kondisi serupa bisa terulang jika rekonsiliasi tidak segera ditempuh.

Selain menyerukan kelapangan hati, ia menegaskan perlunya menghentikan penyebaran informasi yang dapat memperkeruh suasana.

“Saya berharap elite NU berhenti memberikan informasi yang menyesatkan dan membelah. Kita butuh suasana sejuk agar Konbes, Munas, dan Muktamar dapat diselenggarakan,” tegasnya.

Dukungan terhadap islah tidak hanya muncul dari DKI Jakarta dan NTT. PWNU Jawa Tengah juga telah mengeluarkan surat resmi bernomor 189/PW.02A.I.01.99/14/11/2025 yang mendorong penyelesaian melalui musyawarah dan rekonsiliasi.

Sementara itu, PWNU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam surat bernomor 251/PW.01/A.II.07.03/15/11/2025 menegaskan bahwa setiap perbedaan pandangan harus diselesaikan dengan mengedepankan musyawarah, tabayun, islah, dan akhlak mulia demi menjaga kemaslahatan perkumpulan dan marwah jam’iyyah NU.

Seruan kolektif dari berbagai wilayah ini menunjukkan harapan besar agar NU kembali tenang, sejuk, dan utuh. Para kiai wilayah sepakat bahwa penyelesaian melalui musyawarah dan islah merupakan jalan terbaik untuk menjaga keberlanjutan jam’iyyah serta memastikan agenda-agenda penting NU dapat berjalan tanpa hambatan.



ARTIKEL TERKAIT