- 08 Desember 2025
NAHDLIYIN.COM, Jakarta – Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) membagikan momen haru usai sowan ke Pesantren Tebuireng, Jombang, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @yahyacholilstaquf. Kunjungan itu, menurutnya, selalu menjadi pengalaman batin yang menghangatkan dan meneguhkan langkah.
“Hatiku selalu merasa hangat setiap kali sowan ke Tebuireng wa ahlahā,” tulis Gus Yahya. Di kompleks pesantren bersejarah itu, para pendiri dan penggerak besar NU bersemayam: Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari, Kiai Wahid Hasyim, Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Kiai Adlan Aly, serta para masyayikh agung lainnya.
Gus Yahya menuturkan, kehadiran di Tebuireng selalu mengingatkan pada perjuangan panjang para pendahulu dalam membangun peradaban dan menjaga marwah Nahdlatul Ulama. “Di Tebuireng, terasa benar bahwa yang paling besar keprihatinan jiwa-raga—di tengah segala jatuh bangun dan pergulatan—adalah menjaga NU tetap pada marwahnya,” ungkapnya.
Dalam kunjungan itu, Gus Yahya hadir bersama Katib Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori, KH Muadz Thohir, Syaikh Ali Akbar Marbun, Sekjen PBNU KH Amin Said Husni, dan sejumlah kolega lain. Di antara para kiai, ia merasakan kembali pesan yang diwariskan para masyayikh: bahwa NU hanyalah dapat dirawat dengan adab, kesabaran, ketulusan, dan kejernihan hati.
Bagi Gus Yahya, Tebuireng bukan hanya tempat bersejarah, tetapi juga sumber mata air spiritual yang terus mengingatkan NU agar teguh menjaga khittah, memuliakan para ulama, dan mengayomi umat dengan penuh amanah.